Nomophobia.Apasih nomophobia itu?bagiku saat pertama kali mendengar kata itu
adalah,itu semacam phobia atau
ketakutan terhadap sesuatu.Tapi aku nggak ngerti phobia sama apa yang kemudian dijuluki nomophobia.Kemudian aku pernah baca di tweet sebuah akun pengetahuan yang menjelaskan bahwa nomophobia adalah ketakutan seseorang
untuk kehilangan…………….handphone.
Setelah
ditelaah lebih jauh,menurut pemahamanku,takut kehilangan handphone dalam
konteks nomophobia adalah semacam
nggak bisa pisah dari handphone gitu deh.Pokoknya handphone selalu ada dalam
genggaman dan mereka protektif terhadap handphonenya,mereka menjaga baik-baik
handphonenya.Setelah aku tau arti istilah itu aku pun mulai berpikir,siapa ya
orang di sekitarku yang kiranya nomophobia?kayaknya
hampir semua orang deh.Lalu aku berpikir lagi,ternyata nggak usah jauh-jauh
…aku sendiri juga termasuk orang nomophobia.Nah,sekarang
aku mau sharing tentang kisah perjalananku bersama handphone,mulai handphone
nggak penting dan sampai sekarang jadi penting bagiku dan betapa aku takut
kehilangannya,ya,betapa nomophobia-nya
diriku :’))
Aku
mulai punya handphone sendiri sejak kelas 3 SMP di tahun 2008,saat itu fungsi
handphone Cuma buat foto-foto,dengerin lagu,online Friendster,sms-an sama keluarga
dan TEMEN-TEMENKU aja.Kenapa kesannya capslock keyboardku jebol ya pas di kata
‘temen-temenku’?jawabannya adalah,karena itu benar,handphoneku Cuma aku buat
sms an sama temen-temenku,bukan untuk PDKT sama cowok.Aku ngaku kalo saat itu
aku nggak mikirin pacaran.Walaupun saat itu aku naksir-naksir cowok ,aku sangat
cuek untuk masalah pacaran.Perasaan itu pure naksir dan kagum
aja.Oke,lanjut.Walaupun jarang sms an dan telepon,pulsaku yang dijatah 5000
buat dua minggu(saat itu tarif sms super duper murah,jadi jatah segitu udah
banyak bagiku) cepet habis,kadang lima hari aja udah habis padahal rata-rata
sms-an Cuma lima kali dalam sehari,itupun sms minta dijemput ke Mama atau Papa dan sms Tanya PR ke temen.Ternyata
pulsanya suka habis soalnya aku pake online Friendster.Hahaha jadul banget ya?
Pada
saat aku kelas 10-12 SMA di tahun 2009 hingga 2011,fungsi handphone masih
sama,foto-foto,mendengarkan music,sms-an sama TEMEN-TEMENKU dan yang
berubah,kali ini buat online Facebook.Tapi sebenernya kalo dipikir-pikir aku
nggak Cuma SMS-an sama temen sih,aku juga SMS-an sama cowok-cowok yang nyepik
aku.Tapi seperti yang udah aku pernah ceritain sebelumnya,aku cuek bebek ke
mereka dan jarang aku tanggepin tiap SMS atau telepon mereka(tuh kan,makanya
saat itu aku sampe belum punya pacar) karena,aku nggak suka dan nggak berminat
untuk pacaran selain sama orang yang emang aku sukai jadi daripada PHP aku pun
nggak ngerespon.Aku nggak masalah walaupun akhirnya nggak ada yang PDKT,pulsaku
juga nggak habis banyak-banyak,paling perbulan 25 ribu.Aku jadi konsen belajar,
dan aku merasa baik-baik aja.Saat itu handphone Cuma berguna banget buat SMS
minta dijemput atau Tanya PR dan yang pasti, mendengarkan music untuk
mengiringiku belajar,jadi aku suka ngisi handphoneku dengan lagu-lagu
kesukaaanku.Bluetooth sana-sini.FYI,saat itu handphone bukan hal yang penting yang
bikin aku addicted seperti sekarang.Saat itu aku masih belum kena nomophobia.
Nomophobia
mulai menjangkitiku ketika aku PDKT sama seseorang(Mawar,mantanku yang pernah
aku ceritain sebelumnya).Aku jadi nggak bisa jauh dari handphone
lagi,kemana-mana bawa handphone.Padahal biasanya handphone Cuma
digeletakin,bales sms seperlunya,fb-an dan mendengarkan music.Makanya aku
ngerasain Mawar itu beda,karena sejak ada dia aku jadi peduli sama handphone
dan dialah cowok pertama yang entah kenapa berhasil menaklukkan kecuekanku
ketika dideketin cowok,karena dialah cowok pertama yang berhasil bikin aku
memaksimalkan fungsi handphoneku.Back to topic,saat itu tiap aku bangun tidur dan
mau tidur lagi,handphone adalah benda yang pertama kali kucari.Namanya juga
lagi kasmaran.Lalu ketika dapet lima hari jadian sama dia,tanggal 19 Desember
aku dibelikan Papaku handphone baru.Papaku nyuruh aku beli BB dan aku pikir,ada
benernya juga ya pake BB?biar sama kayak Mawar.Tapi…tapi…aku nggak suka BB dan
jatuh cinta sama Android sejak aku tau apa itu Android.Aku milih
Android,soalnya saat itu smartphon booming banget bahkan sampai sekarang.Aku
pun beli Samsung Galaxy Fit.Awalnya aku bingung cara pakenya,tapi lama-lama
biasa.Aku masih belum download aplikasi-aplikasi penunjang handphoneku,aku
jarang make handphoneku buat internetan karena kan saat itu aku pake operator
merah biar sama kayak Mawar,sementara paketan internet di operator merah itu
mahal -___- jadi aku mempertimbangkan buat ganti nomor,tapi masih
bingung.Beberapa minggu kemudian aku ganti nomor,aku pakai operator kuning tapi
masih bingung juga,terus aku ganti operator biru dan tetep aja bingung.Mawar
nggak suka aku ganti operator,soalnya menurut dia SMS ku suka pending atau
kepotong udah gitu dia jadi nggak leluasa nelepon aku kalo kangen,dia nyuruh
aku pake si merah lagi.
Aku
masih galau harus pake operator apa,akhirnya aku tetep pake operator biru.Aku
tetep bisa download aplikasi walaupun nggak pake paketan internet soalnya aku
mulai mendownload aplikasi buat handphoneku pake wifi di sekolah,aku download
tema,games dan banyak aplikasi lainnya.Akhirnya tampilan handphoneku jauh lebih
menarik dan nggak monoton lagi,itu semakin bikin aku nggak bisa jauh dari
handphone.Nggak ada bosen-bosennya deh mandangin handphone.Selain itu aku
sering mendengarkan music pake headset jadi aku semakin lengket sama handphone.
Bulan
Juli aku ganti nomor lagi,kali ini aku pake operator kuning dan aku daftar buat
langganan paketan internet buat handphoneku.Aku jadi semakin sering download
aplikasi dan aktif di socmed,aku yang biasanya jarang buanget,nget,nget,nget
Twitter-an jadi addicted Twitter-an.Tapi aku nggak terlalu rutin paketan
internet,kadang kalo paketannya habis aku sengaja nggak langsung beli.Saat itu
nyawa utama handphoneku adalah pulsa regular karena aku masih sering SMS-an
sama Mawar demi menjaga hubungan baik walaupun udah putus.Nah,karena aktif di
socmed dan SMS-an sama Mawar,aku sangat-sangat nggak bisa jauh dari
handphone.Dikit-dikit ngecek handphone.Sejak saat itu aku nomophobia sampai
sekarang.
Udah
setahun ini aku pake Samsung Galaxy Fit yang setia menemaniku.Bayangin aja,dari
aku pacaran sama Mawar sampe putus terus pacaran lagi terus putus
lagi,handphone ini setia nemenin aku.Handphone ini adalah saksi bisu kisahku
bersama Mawar,kisahku yang dulu pernah udah hampir move on sama Yoyok dan
kisahku yang pernah PHP-in mantanku yang nggak aku anggap,kisahku yang
lagi-lagi cuek ketika di PDKT-in cowok.Handphone ini menyimpan banyak
foto-fotoku,foto keluargaku,foto Mawar,foto temen-temenku dan gambar-gambar
yang menginspirasiku.Handphone ini yang sering memutarkan lagu-lagu
kesukaanku,handphone ini yang sering aku pake internetan,handphone ini yang
selalu ada buat aku.
Beberapa
minggu lalu aku pernah kepikiran untuk ganti handphone,ganti pake smartphone
keluaran Nokia.Tapi akhirnya aku urungkan niat itu,ternyata aku nggak bisa
pisah sama Samsung Galaxy Fit ini.Karena dia yang udah nemenin aku selama
ini.Handphone ini udah melalui banyak hal bersamaku,udah jatuh sepuluh kali
juga tapi nggak pernah rusak.Handphone ini nggak pernah kena trouble,nggak
lemot,fungsinya masih prima(pernah sesekali nge-hang tapi setelah di-restart
balik lagi)kondisinya juga masih mulus.Handphone ini awet dan aku suka.
Intinya
aku nggak bisa pisah dari handphone ini,walaupun dia nggak lagi bergetar saat
ada SMS atau telepon dari my someone special.Walaupun aku malah beli pulsa
internet daripada pulsa regular karena
sekarang aku jadi jarang banget SMS an pake handphone ini(karena serius
deh,yang SMS aku tuh sekarang udah hampir nggak ada -__-),aku akan tetep setia
sama handphone ini. Ternyata secara keseluruhan aku termasuk nomophobia.Well,if
you think I’m not nomophobia I’m sure you can call me cellphone-hippie.
To my Samsung Galaxy
Fit,someday you’ll vibrate cause there will be someone special send me texts.